Pages

Sunday, December 2, 2012

[TUTOR] Denial Distribute Of Service (DDOS)

Serangan DDOS ( Denial Distribute of services ) Attack, mungkin adalah serangan yang paling simple di lakukan namun efeknya sangat berbahaya.
Situs-situs besar seperti yahoo.com , ebay.com , hotmail.com, e-gold.com , 2checkout.com dan lain-lain pernah mengalami serangan yang mengakibatkan situs nya tidak bisa di akses selama beberapa jam.

Dalam sebuah serangan Denial of Service, si penyerang akan mencoba untuk mencegah akses seorang pengguna terhadap sistem atau jaringan dengan menggunakan beberapa cara, yakni sebagai berikut:

* Membanjiri lalu lintas jaringan dengan banyak data sehingga lalu lintas jaringan yang datang dari pengguna yang terdaftar menjadi tidak dapat masuk ke dalam sistem jaringan. Teknik ini disebut sebagai traffic flooding.
* Membanjiri jaringan dengan banyak request terhadap sebuah layanan jaringan yang disedakan oleh sebuah host sehingga request yang datang dari pengguna terdaftar tidak dapat dilayani oleh layanan tersebut. Teknik ini disebut sebagai request flooding.
* Mengganggu komunikasi antara sebuah host dan kliennya yang terdaftar dengan menggunakan banyak cara, termasuk dengan mengubah informasi konfigurasi sistem atau bahkan perusakan fisik terhadap komponen dan server.

Bentuk serangan Denial of Service awal adalah serangan SYN Flooding Attack, yang pertama kali muncul pada tahun 1996 dan mengeksploitasi terhadap kelemahan yang terdapat di dalam protokol Transmission Control Protocol (TCP). Serangan-serangan lainnya akhirnya dikembangkan untuk mengeksploitasi kelemahan yang terdapat di dalam sistem operasi, layanan jaringan atau aplikasi untuk menjadikan sistem, layanan jaringan, atau aplikasi tersebut tidak dapat melayani pengguna, atau bahkan mengalami crash. Beberapa tool yang digunakan untuk melakukan serangan DoS pun banyak dikembangkan setelah itu (bahkan beberapa tool dapat diperoleh secara bebas), termasuk di antaranya Bonk, LAND, Smurf, Snork, WinNuke, dan Teardrop.

Meskipun demikian, serangan terhadap TCP merupakan serangan DoS yang sering dilakukan. Hal ini disebabkan karena jenis serangan lainnya (seperti halnya memenuhi ruangan hard disk dalam sistem, mengunci salah seorang akun pengguna yang valid, atau memodifikasi tabel routing dalam sebuah router) membutuhkan penetrasi jaringan terlebih dahulu, yang kemungkinan penetrasinya kecil, apalagi jika sistem jaringan tersebut telah diperkuat.

Bagaimana cara kerja DDOS ?

Jika Anda memakai program windows , coba lakukan ini di komputer Anda.

1. Start , Programs , Accessories , Command Prompt
2. Kemudian di Command prompt ketikan , Ping -t http://www.situsyangdituju.com

atau bisa juga Start, Run , Ping -t http://www.situsyangdituju.com

Kemudian komputer Anda akan mengirimkan paket informasi ke situs yang di tuju tadi, pada dasarnya dengan perintah tersebut komputer Anda mengirimkan ucapan "Halo , apa ada orang di situ ? " , ke situs yang di tuju tadi. kemudian server situs yang di tuju tadi mengirimkan jawaban balik dengan mengatakan : "ya, di sini ada orang"

Sekarang bayangkan, jika ada ribuan komputer, dalam waktu bersamaan melakukan perintah tersebut di situs yang di tuju. 1 komputer mengirimkan data sebesar 32 bytes / detik ke situs yang di tuju. Jika ada 10.000 komputer yang melakukan perintah tersebut secara bersamaan, itu artinya ada kiriman data sebesar 312 Mega Bytes/ detik yang di terima oleh situs yang di tuju tadi.

Dan server dari situs yang di tuju tadi pun harus merespon kiriman yang di kirim dari 10.000 komputer secara bersamaan. Jika 312 MB/ detik data yang harus di proses oleh server, dalam 1 menit saja, server harus memproses kiriman data sebesar 312 MB x 60 detik = 18720 MB. Bisa di tebak, situs yang di serang dengan metode ini akan mengalami Over Load / kelebihan data, dan tidak sanggup memproses kiriman data yang datang.

Pertanyaan nya , bagaimana 10.000 komputer tersebut bisa ikut melakukan serangan ?

Komputer-komputer lain yang ikut melakukan serangan tersebut di sebut komputer zombie, dimana sudah terinfeksi semacam adware. jadi si Penyerang hanya memerintahkan komputer utamanya untuk mengirimkan perintah ke komputer zombie yang sudah terinfeksi agar melakukan Ping ke situs yang di tuju. Oleh karena itu pentingnya ada firewall di komputer anda, untuk memonitor paket yang keluar maupun yang masuk dari komputer anda.

Jika anda belum memiliki firewall bisa coba zone alarm, silahkan download di zonelabs.com Adware biasanya di dapat dari program-program gratisan yang anda download, untuk itu juga harus berhati-hati mendownload program gratisan.

Bagaimana jika ada situs yang mengklaim situsnya sedang di serang , bagaimana kita tahu itu benar atau bohong ?

Bisa kita lakukan analisa untuk mendeteksi benar atau tidaknya serangan tersebut terjadi, atau hanya mengaku-ngaku saja.

Jika anda berkecimpung di dunia Investment semacam HYIP, autosurf , atau pun situs investasi lainnya.
biasanya sering anda jumpai ada situs yang adminnya bilang situsnya sedang di serang pakai metode DDOS, dan terpaksa harus menutup situs nya, ujung-ujungnya yah admin tersebut melakukan SCAM, atau tidak membayar membernya.

Berikut tahap-tahap melakukan analisa benar atau tidaknya situs tsb di serang.

1. Beri Nilai kemampuan finansial dari situs investasi tersebut.

- Sekarang ini sudah banyak jasa penyedia ANTI DDOS , biaya nya pun cukup mahal yakni berkisar $600 / bulan sampai dengan $1000 / bulan.

sekarang anda nilai situs tersebut, apakah mampu membayar jasa tersebut atau tidak. Jika bisnis nya bernilai ratusan ribu dollar , masak sih tidak mau ngeluarin uang $600 / bulan untuk mengamankan situs nya ? Sering anda lihat kan , ada situs investasi yang menulis :

Total investasi : sekian ratus ribu dollar
Total Withdrawal : sekian ratus ribu dollar

Jika benar uangnya sebanyak itu, tentu tidak ragu untuk membayar services ANTI DDOS sebesar $600 / bulan.


2. Periksa kebenaran.

Jika situs tersebut mengklaim mereka memiliki dan menyewa services ANTI DDOS, tanyakan di mana mereka menyewanya . biasanya di situs penyedia layanan ANTI DDOS di tulis nama-nama client yang menggunakan atau memakai services mereka.

3. Periksa hostingnya, apakah menggunakan satu private IP address, atau shared IP address.

Private IP address artinya = 1 nomor IP untuk 1 domain
Shared IP address artinya = 1 nomor IP untuk BANYAK DOMAIN.

sebagai contoh :
situs semuabisnis.com menggunakan shared IP address. IP untuk domain semuabisnis.com adalah http://75.126.30.10/ dan ada sekitar 14 domain / situs yang menggunakan IP ini , salah satunya adalah ambri-servers.com

Jadi jika situs semuabisnis.com di serang, maka efeknya akan terasa juga di ambri-servers.com maupun di situs-situs lainnya yang memiliki IP yang sama dengan semuabisnis.com .

Jika semuabisnis.com mengaku di serang, namun anda masih bisa mengakses ambri-servers.com ataupun masih bisa mengakses situs lainnya yang memiliki IP yang sama dengan semuabisnis.com , maka itu tidak benar paling cuma buat gaya-gayaan.. hehehe.

Begitu juga dengan situs investasi yang mengaku situs nya di serang, coba periksa ip addressnya. menggunakan private IP atau shared IP. jika shared IP, coba periksa situs lainnya yang memiliki IP
yang sama dengan situs investasi tersebut. apakah situs lainnya masih bisa di akses atau tidak.

Jika seseorang melakukan serangan ke semuabisnis.com , maka yang tidak bisa di akses bukan hanya situs semuabisnis.com melainkan situs-situs lainnya yang memiliki IP address yang sama akan mengalami overload juga.

Untuk mengecek dia menggunakan Shared hosting atau tidak, lakukan ini.

PING -t situsyangdituju.com

kemudian catat no ip.yg muncul di command prompt.
Setelah itu periksa ip tersebut di http://whois.webhosting.info/no IP jika hanya muncul satu domain, maka IP tersebut khusus untuk 1 domain ( private IP )
Jika banyak nama-nama situs yang muncul, maka IP tersebut adalah 1 IP untuk banyak domain ( shared IP )