Tuesday, April 5, 2011
Perang Dunia ke-3 Diramalkan Pecah Pasca Olimpiade
Jika kalender suku maya mengatakan kiamat akan terjadi pada 2012,sekelompok ahli spiritual menerawang dimulainya perang dunia ke-3 pada awal 2014.
Sekelompok organisasi di Rusia, yang terdiri dari ahli nujum, dukun, dan paranormal. berkumpul untuk memprediksikan fenomena yang akan terjadi dalam waktu dekat dan di masa depan.
"Fenomena yang mereka anggap sebagai akhir dari krisis keuangan, ternyata belum benar-benar berakhir. Ini merupakan permulaan dari krisis yang lebih besar dan akan terjadi dalam waktu dekat," ujar ahli astrologi, Aleksei Kolov, seperti dikutip dari Pravda.ru.
Prediksi lainnya yang lebih menarik dipaparkan oleh ahli astrologi lain, Pavel Globa. Menurut Globa, semua orang percaya bahwa ini merupakan tahun yang tenang. Namun Globa tidak setuju.
"Bagaimana bisa disebut sebagai tahun yang tenang jika Jepang disibukkan dengan gempa. Akan ada perang yang berlangsung di beberapa negara tahun ini, tapi tidak di negara-negara lain. Kecuali saat musim panas berlangsung. Musim panas kali ini akan cukup sulit. Akan ada sekira tiga gerhana yang hadir berturut-turut pada kisaran bulan Juni dan Juli. Tahun ini total akan ada sekira enam gerhana. Kita pernah mengalami tahun bencana dengan fenomena yang sama pada 20 tahun lalu, ketika Uni Sovyet runtuh," ujar Globa.
Globa memperingatkan bahwa gerhana merupakan pertanda bencana tahun ini. Gerhana terakhir akan terjadi pada 10 Desember, saat ini akan terjadi konflik di Balkan dan teroris akan menaruh bom pada perhelatan penghargaan Nobel.
Menurut Globa, perhitungan perbintangan dan fenomena alam di tahun ini hampir sama dengan 1939, tahun permulaan ketika perang dunia ke-2 akan terjadi.
Para peserta pertemuan itu juga memprediksi bahwa perang dunia ke-3 akan dimulai pada Maret 2014, saat Olimpiade Dunia dilaksanakan di Sochi. Bahkan tidak menutup kemungkinan jika perang dunia tersebut akan dilancarkan lima hari setelah Olimpiade selesai digelar. Sayangnya Globa tidak mengatakan negara mana yang akan memicu perang tersebut. Hanya saja ia percaya bahwa revolusi di Afrika akan mencapai Rusia. Demo massal akan berlangsung di sebagian besar negara pusat Asia.
"Peristiwa tersebut terjadi karena fenomena alam yang bernama Black Moon. Fenomena Black Moon ini telah terjadi di beberapa bencana dunia seperti perang Libya dan gempa Jepang. Saat NATO menyerang Libya, Black Moon berada pada posisi sejajar dengan matahari. Bahkan saat gempa Jepang, Black Moon berada sejajar dengan Uranus," ujar Globa.
Dalam waktu dekat, para ahli nujum itu juga memprediksi akan ada revolusi di Syria dan Yaman. Pemimpin Yaman akan bisa digulingkan dalam kurun tiga tahun. Satu-satunya negara yang dianggap aman oleh para ahli nujum itu hanya Algeria. Meski terjadi kerusuhan di negara tersebut namun diprediksi tidak akan berlangsung lama.
"Saya telah mempelajari perbintangan dari masing-masing pemimpin tiap negara. Presiden Algeria merupakan satu-satunya pemimpin yang tidak memiliki karisma. Tanggal lahirnya sama dengan Gorbachev, 2 Maret 1931. Dia sepertinya akan hidup damai, memiliki kapal pesiar dan vila. Tidak akan ada revolusi di Algeria," ujar Pavel Globa.
Sedangkan untuk takdir pemimpin Libya, Khadafi, tidak banyak ahli nujum yang bisa meramal karena tidak ada yang tahu tanggal lahirnya, apakah di 1937, 1940, atau 1942. Namun menurut Globa, jika ia lahir pada 7 Juni, kemungkinan ia akan meninggal di tanggal yang sama dengan hari lahirnya karena akan ada gerhana pada tanggal tersebut.
Paranormal yang lain, Lara Vais, mengatakan bahwa Jepang belum akan pulih dari trauma gempa dan tsunami. Gempa hebat masih akan menyambangi Jepang dan akan semakin banyak orang di bumi ini yang akan meninggal.
Andrei Dondukov, seorang cenayang dari Republik Tuva, mengatakan bahwa 2009 akan ditandai dengan era Yamaraj yang berarti dewa kematian.
"Setiap orang akan bertanggung jawab atas semua yang mereka lakukan selama ini. Era kematian akan ditutup pada 5 November," kata Dondukov.
Dilanjutkan Dondukov, pria akan mulai kehilangan pamor dan kekuasaan yang selama ini selalu identik dengan gender tersebut. Saat ini eranya perempuan yang akan berkuasa.
"Selama ini kita hidup di era patriarki. Era ini akan berakhir dan kekuasaan matriarki akan kembali dimana saatnya perempuan yang berkuasa," ujar Dondukov.
sumber