1. Adolf Hitler tak Melulu Horor
Dunia mengenalnya sebagai diktaktor keji. Namun dalam foto-foto langka berikut ini, Adolf Hitler sama sekali tak menampilkan kesan menyeramkan. Sebagai tukang foto pribadi pemerintah Jerman, Hugo Jaeger memperoleh kesempatan langka untuk mengabadikan momen penting saat kebangkitan pemerintah fasisme di negara itu.
Ia mendapat akses untuk menjepret Hitler saat melakukan kampanye keliling Eropa. Juga saat-saat ia sedang intim dengan para kolega.
Seperti dalam sebuah foto yang dimiliki majalah Life dan dilansir Daily Mail, terlihat pria yang dijuluki die fuhrer ini tersenyum agak sedikit malu karena dikerumuni para siswa Austria.
Foto-foto berwarna ini amat langka. Jaeger adalah salah satu pakarnya, pada masa itu. Sebagaimana dikutip Life, Hitler pernah berkata pada Jaeger, â€Å“Masa depan milik fotografi berwarna.â€
Kisah fotonya sendiri juga unik. Jaeger sempat ketakutan saat rumahnya digrebek tentara Amerika, yang sudah sempat mengambil kopor tempatnya menyembunyikan salinan foto. Ia khawatir foto itu akan dimusnahkan. Namun, serdadu Amerika lebih tertarik dengan sebotol minuman cognac. Jaeger menyembunyikan lagi karyanya di wadah kaca, di luar kota dan akhirnya menjualnya keLife pada 1965 lalu.
Foto lainnya menunjukkan Hitler sedang santai bersama seorang wanita. Kemudian saat ia tampak gembira dihadiahi sebuah mobil dari Ferdinand Porsche, pengusaha Austria.
2. Adolf Hitler mempunyai selera seni yang bagus
Apa yang dilakukan seorang diktator saat senggang? Orang hanya tahu Adolf Hitler dari upayanya menciptakan perang. Namun seperti apa caranya bersantai? Beberapa foto yang tak pernah beredar, seperti dimuat Daily Mail, menunjukkan Hitler ternyata memiliki selera yang bagus.
Foto-foto tersebut dijepret oleh Hugo Jaeger yang bekerja sebagai salah satu fotografer pribati Hitler, peroode 1936-1945.
Jaeger mendapat akses untuk mengabadikan momen-momen pribadi pemimpin yang dipanggil die fuhreroleh para pengikutnya itu.
Mulai dari furniture pilihannya, patung-patung yang dipajang hingga lukisan. Termasuk yang berada di apartemen Hitler di Berlin.
Hitler terobsesi dengan arsitektur besar serta monumen raksasa yang mengundang decak kagum dari pengunjungnya.
Tak hanya foto-foto rumah, Jager juga menjepret Hitler sedangbersantai bersama istri politisi di rumahnya di Upper Bavaria, sekitar 1930-an.
3. Lukisan Hitler Laku Rp378 Juta Lukisan karya Diktator Nazi Adolf Hitler yang dibuat pada 1913 lalu, laku 32 ribu euro atau sekitar Rp378 juta dalam sebuah pelelangan.
Lukisan itu lakukan dilelang di Slovakia, melalui internet oleh rumah lelang Darte, pada Minggu (29/1). Harga awal lukisan bernama ‘Maritime Nocturno’ itu 10 ribu euro. Pakar lukisan dari Darte, dilansir Straits Times, menyatakan lukisan itu nilainya 25 ribu euro. Lelang online ini berlangsung secara tertutup.
â€Å“Lukisan ditawar oleh keluarga pelukis Slovakia yang tak dipublikasikan namanya dan mungkin pernah bertemu Hitler secara langsung saat masih menjadi pelukis pada awal abad 20 di Wina,†kata pemilik Darte, Jeroslav Krajnak.
Lukisan ‘Maritime Nocturno’ bergaya mixed-media, menggambarkan bulan purnama di kegelapan malam yang berada di atas laut. Cahaya bulan terpantul dengan indah di atas permukaan laut.
4. Adolf Hitler Pernah Bercelana Pendek
Pernah lihat Adolf Hitler pakai celana pendek? Penampilan itu terdapat di salah satu dari sekian banyak foto-fotonya yang belum pernah dirilis, seperti berikut ini. Foto-foto ini diambil pada 1920-an, menampilkan pemimpin Nazi ini dalam berbagai pose. Lengkap dengan tampang dan gerakan aneh, seakan berlatih sebelum pidato kepada rakyat Jerman.
Pria yang mengambil foto-foto tersebut, dilansir Daily Mail, adalah fotografer pribadinya, Heinrich Hoffmann. Ia ingin menunjukkan pada Hitler, bagaimana ia nantinya akan dilihat oleh rakyat.
Saat masih hidup, Hitler sendiri yang melarang foto tersebut dirilis. Seperti salah satunya, foto mengenakan celana pendek dan sedang bersandar di sebuah pohon. Hoffmann menyimpan foto tersebut di studionya hingga perang berakhir dan kemudian tersimpan di berbagai arsip.
Ia kemudian menerbitkan memoarnya yang kurang populer, ‘Hitler Was My Friend’, pada 1950-an. Kini, buku itu diterbitkan versi bahasa Inggris-nya.
5. Hitler Punya Anak Rahasia di Prancis?
Seorang pria Inggris membongkar buku harian yang ditulis ayahnya, seorang tentara Inggris saat Perang Dunia II. Isinya membuat ia terkejut. Yakni klaim bahwa Hitler punya putra yang tinggal di Prancis.
Selama beberapa dekade, buku itu tersimpan di kardus bersama barang-barang lainya milik mendiang seorang insinyur yang ikut berperang membela Inggris, Leonard Wilkes. Putra Leonard, Alan (72), menunjukkan diary yang ditulis ayahnya itu.
â€Å“Diary itu tersimpat di kotak. Saya bahkan hendak membuangnya. Tapi terkejut saat membacanya. Ayah tak pernah menceritakan tentang perang kepada saya hingga akhir hidupnya. Jadi, saya tak tahu ia punya diary itu,†paparnya, dikutip Daily Mail. Alan tak tahu diary itu akan menjadi lebih berharga lagi setelah klaim dari majalah Prancis, Le Point, bahwa Hitler kemungkinan memiliki putra saat mengabdi sebagai tentara dan ditempatkan di Prancis, pada masa Perang Dunia I.
Diary Leonard merupakan bukti tertulis mengenai Jean-Marie Loret asal Prancis, yang hingga ajalnya meyakini diktator Nazi Adolf Hitler adalah ayahnya. Alan ikut maju, mendukung klaim Loret mengenai hubungan ibundanya dan Hitler yang masih kopral muda asal Jerman, pada Perang Dunia I.
Leonard adalah salah satu serdadu pertama yang mendarat di pesisir Normandy saat D-Day, Juni 1944. Ia terus menulisnya selama berjuang membebaskan Prancis. Diantaranya memuat dugaan hubungan Hitler dan Charlotte Lobjoie, musim panas 1917.
Pada 30 September 1944, Leonard berkisah mengenai hari yang dianggapnya menarik. Ia berkunjung ke rumah tinggal Hitler saat masih kopral dan bertemu perempuan yang melahirkan putra Hitler. Si perempuan berkata, anaknya saat itu bertempur membela Prancis dan melawan Jerman.
Loret lahir pada Maret 1918 dan baru diceritakan oleh ibunya mengenai sang ayah, sesaat sebelum perempuan itu meninggal dunia pada akhir 1950-an. Loret meninggal dunia pada 1985 dalam usia 67 tahun, tanpa pernah membuktikan apakah benar Hitler ayahnya. Lobjoie menyerahkan putranya kepada keluarga Loret untuk diadopsi pada 1930-an. Loret kemudian tahu ada pejabat militer Jerman yang memberikan uang kepada ibunya saat Perang Dunia II. Sepeninggal ibunya, ia juga menemukan sebuah lukisan di loteng rumahnya, dengan tanda tangan Hitler.
6. Hitler Punya Rumah di Los Angeles
Mendiang diktator Nazi Adolf Hitler ternyata memiliki rumah di Los Angeles, Amerika Serikat (AS). Rencananya, rumah itu akan menjadi tempatnya menikmati kemenangan perang. Hitler begitu percaya skenario Nazi yang akan memenangkan perang dan menguasai dunia, sehingga simpatisannya di Amerika rela menggelontorkan jutaan dolar membangun tempat yang siap menampung die fuhrer.
Seperti diberitakan Daily Mail, tempat itu ditenagai mesin diesel dan memiliki tangki air berkapasitas 375 ribu galon. Terdapat lemari pendingin raksasa untuk menyimpan daging serta 22 kamar tidur. Bahkan, ada pula bunker antibom di tempat yang tadinya dijaga ketat itu.
Rumah ini juga direncanakan untuk komunitas fasisme di Hollywood yang berharap bisa selamat dari perang. Beberapa rencana meneruskan pembangunan banyak yang belum terlaksana. Seperti konstruksi lima perpustakaan, sebuah kolam renang, ruang makan dan gymnasium.
Semua uang yang digunakan berasal dari Jerman. Rencana ini gagal total setelah tragedi pemboman Pearl Harbor di Hawaii oleh Jepang pada 1941. Amerika ikut terlibat dalam Perang Dunia II. Polisi menggerebek tempat itu dan menahan puluhan penganut fasisme yang sudah menghuninya.
Kini, tempat itu terbengkalai dan dindingnya dipenuhi lukisan grafiti. Buldozer tampak diparkir tak jauh, hendak meratakannya agar bisa menjadi tempat piknik untuk para hikers. Tak lama lagi, bagian dari sejarah Amerika ini akan terlupakan.
Padahal, tempat yang dekat dengan rumah sutradara ternama Steven Spielberg itu bak magnet bagi sejarawan, seniman, orang-orang penasaran dan Nazi jaman modern. Kabarnya, novelis Henry Miller sempat tinggal di rumah itu.
Rumah ini dibangun oleh Silver Shirts, kelompok fasisme pada 1930-an yang mendapatkan nama mereka dari organisasi grass root Hitler, Brown Shirts. Fasisme di Amerika sempat bangkit pada masa Great Depression 1930-an silam dan Silver Shirts dikenal sebagai yang paling fanatik.
sumber