Pages

Tuesday, October 4, 2011

Tempat-temapt Wisata Bersejarah di Amerika

Masih ingat dengan tragedi 7 Desember 1941? Tepat ditanggal itu menjadi momen penting dalam sejarah Amerika Serikat, dimana Jepang telah menghancurkan Pearl Harbor.
Nah, jika Anda ingin mengenang sejarah itu, coba mampir ke Pearl Harbor Visitor Center yang terletak di Honolulu, Hawaii.
Selain menyaksikan pameran, Anda juga akan diberi tiket gratis mengunjungi U.S.S. Arizona Memorial dengan sebuah perahu.



Di rumah Martin Luther King terdapat situs sejarah gratis yang mencakup perjalanan ke sebuah gereja Ebenezer Baptist Church, di mana Dr King diberitakan sebagai ayah dan kakeknya telah lebih dulu melakukannya.
Saat tur ke rumah kelahiran Dr King, dipimpin langsung oleh seorang petugas taman pada kunjungan pertama. Lakukan pendaftaran tur di depan
pintu masuk Freedom Hall.


Taman Nasional Militer Gettysburg adalah tujuan wisata sejarah gratis di Pennsylvania. Di tempat ini, Anda bisa melihat beberapa lokasi yang
menjadi saksi bisu dalam pembantaian yang pernah terjadi di tahun 1863.
Apa saja yang bisa dilihat di situs bertingkat Little Round Top dan Cemetery Ridge? Mulai dari dinding batu, meriam, dan sebuah monumen yang
berdiri di sana


Menghabiskan waktu berhari-hari di ruang kongres besar United States Capitol menjadi pengalaman yang luar biasa, apalagi tur di sini gratis. Karena permintaan tinggi dan keamanan yang ketat, tur ini harus dipesan terlebih dahulu. Dapatkan secara online melalui US Capitol Visitor Center atau melalui kantor perwakilan dan senator.


Tempat sejarah gratis lainnya di Pennsylvania adalah Taman Nasional Sejarah Kemerdekaaan Philadelphia. Di dalamnya ada Ruang Majelis Independence Hall, Kongres Pertemuan Kontinental, pengangkatan George Washington atas perintah Continental Army, Deklarasi Kemerdekaan dan penyusunan Konstitusi Amerika Serikat. Jangan lewatkan juga Liberty Bell yang terletak di dekat Independence Hall.


Jika Anda berada di California, coba mampir ke Missions Trail. Jalan gurun yang terletak di antara San Diego dan Sonoma ini dulunya (dari abad ke-18 dan 21) dipakai Spnayol untuk memulai serangkaian misi mereka di California.
Namun jangan heran, jika saat ini El Camino Real (sebutan lain Missions Trail) digantikan oleh jalan raya California yang lebih modern.
Sebagian besar paroki Katolik adobes yang aktif, dan pengunjung lainnya diperbolehkan mengunjungi tempat ini secara gratis, meski ada beberapa biaya saat masuk ke dalam bangunannya.

Di tahun 1861 Jefferson Davis dilantik sebagai presiden pertama Confederate States of America (CSA) di gedung ini. Satu abad kemudian (tahun 1965) Selma mendapat suara terbanyak di tempat yang sama.
Spoiler for history:


Tujuan utama wisata ke Santa Fe adalah mengunjungi rute-rute perdagangan dari Missouri dan bertemu orang-orang dari Mexico City. Alun-alunnya
juga ramai dengan pasar India dan Spanyol, pertunjukkan konser dan segala macam acara komunitas.
Menurut sejarah, di tempat inilah Jenderal Stephen Watt Kearny mengibarkan bendera AS untuk mengklaim wilayah itu selama Perang Meksiko pada
tahun 1846.

Di mana Anda bisa pergi mengunjungi makam-makam secara gratis. Mulai dari Tombstone Vigilante sampai ke Makam Boothill.
Konon, di masa lalu begitu banyak kekerasan dan pesta pora Old West yang berlangsung di tempat ini. Bahkan hampir setiap saat
suara tembakan terdengar di Tombstone, Arizona.
Spoiler for history:


Di Boston, Massachusetts terdapat situs kolonial tua, yakni Freedom Trail. Di sini Anda bisa mengunjungi tempat-tempat seperti Old North Church,
the Old State House, situs Pembantaian Boston dan Bunker Hill Monument.
Anda dapat melihat semuanya dengan gratis. Namun jika membutuhkan seorang pemandu, tentu ada biaya tambahannya dan beberapa situs mungkin juga dikenakan biaya masuk.

Di taman nasional Kentucky, Tennessee, Virginia ini Anda bisa menyaksikan sekawanan kerbau dan bertemu dengan suku asli Amerika. Pemandangan air terjun, dan formasi bebatuan juga menjadi daya tarik bangunan-bangunan bersejarah di sana.

Ingin berjumpa dengan Obama? Silakan berkunjung ke Gedung Putih, Washington DC. Bukan hanya menjadi rumah presiden, Gedung Putih juga bisa dikunjungi oleh wisatwan dengan cara menghubungi perwakilan di kongres dan mengatur waktu untuk tur istana.

Untuk menyaksikan sejarah revolusi Texas, Anda bisa menyambangi Alamo yang terletak di San Antonio, Texas. Ada banyak cerita pertempuran yang tergambar di dinding-dinding bangunan Alamo
Spoiler for history:

Untuk masuk ke taman nasional di Colorado ini, biasanya setiap pengunjung wajib mengeluarkan biaya antara USD10-USD15 atau sekira Rp88 ribu sampai Rp129 ribu per mobil (tergantung pada musim). Namun di akhir pekan saat hari Veteran pada November, maka tidak dikenakan biaya saat berkunjung ke taman ini.
Waktu gratis lainnya jatuh pada September, bertepatan dengan hari nasional Public Lands. Di sini Anda bisa melihat tebing spektakuler dari leluhur orang-orang Pueblo.

Tempat sejarah lainnya ada di Guernsey, Wyoming. Ada banyak jejak gerobak yang ditinggalkan di Oregon Trail dan lukisan grafiti. Ini adalah salah satu peninggalan sejarah yang terjadi di Amerika pada abad ke-19
Spoiler for history:

Setidaknya ada 38 situs Nez Perce yang Anda temukan di empat negara bagian Idaho, Montana, Oregon, dan Washington. Mulai dari Buffalo Eddy dalam fitur petrogylphs dan pictographs, Canoe Camp (tempat di mana Lewis dan Clark membangun kano baru), dan lubang besar Battlefield.
Spoiler for history:

Sitka adalah Ibu Kota Rusia Alaska yang memiliki pemandangan luar biasa. Adalah Baranof Castle State Historical Site yang menawarkan kehidupan penduduk asli Tlingit daripada orang-orang Rusia yang mendirikan benteng
Spoiler for history:

Sejak Undang-Undang Homestead pada 1862 resmi dibuat, monumen di Nebraska ini menceritakan kisah ekspansi di dunia barat. Kabin Epard Palmer dibuat pada 1867 sebagai penunjang yang mewah dan ratusan hektare padang rumput dipulihkan.


Bangunan tua ini terbuka untuk umum sejak 1790 sebagai tempat pelantikan. Namun sebelumnya pada 1776, St Paul Chapel sempat lolos dalam tragedi kebakaran ketika Inggris merebut kembali New York.